Kapan Sebenarnya Waktu Yang Tepat Untuk Inseminasi Buatan Pada Sapi?

demangkutodotcom. Dalam usaha budidaya ternak, peningkatan populasi menjadi mutlak harus terjadi. Budidaya tidak hanya fokus memelihara ternak yang ada saja. Penambahan populasi baru menjadi siteplan dari suatu usaha budidaya. Salah satu tindakan yang dilakukan dalam meningkatkan jumlah ternak dalam populasi adalah melalui perkawinan. Perkawinan bisa dengan cara natural mating (kawin alam) atau dengan menggunakan teknologi (Inseminasi Buatan).

Kawin alam akan lebih cendrung tinggi persentase keberhasilan, karena ternak jantan akan mengetahui fase puncak berahi seekor sapi betina, sedangkan dengan Inseminasi Buatan penentuan ketepatan waktu berahi puncak diukur oleh petugas (inseminator) dengan memperhitungkan waktu gejala awal muncul berahi dan perubahan bentuk vulva, serta perubahan warna dari lapisan vagina.

Permasalahan penentuan dan pengukuran ini akan ada sisi subjectivenya, salah satunya adalah tentang gejala awal munculnya berahi. Petugas akan mengonfirmasi awal berahi kepada peternak. Terkadang peternak tidak mengetahui kapan awal berahi muncul, ntah itu karena tidak tampak, tidak tau atau bahkan tidak mengerti. Untuk mengantisipasi hal tersebut, digunakan metode pendekatan penentuan puncak berahi dengan melihat dari perubahan bentuk vulva dan kondisi vagina.

Petugas melihat perubahan bentuk vulva, seperti vulva tampak lebih bengkak, jika diraba lebih hangat, pada bagian vagina tampak lebih merah serta dari saluran reproduksi keluar lendir bewarna bening. Biasanya pada masa berahi sapi betina akan lebih sering melenguh, menaiki sapin lain atau dinaiki sapi lain. Ini akibat hormon pheromone yang memicu ketertarikan sapi lainnya termasuk sapi jantan.

Gejala-gejala berahi yang dilihat oleh peternak atau petugas tersebut terkadang hampir sama dengan awal dan puncak berahi. Inilah salah satu yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menentukan waktu yang tepat untuk pelaksanaan Inseminasi Buatan.

Waktu yang tepat untk Inseminasi buatan masih dibuat rentang 9-12 jam setelah berahi muncul. Kondisi inilah yang memerlukan pengalaman dan jam terbang petugas. Metode penentuan waktu yang tepat untuk IB dengan penginderaan justru akan lebih valid dibandingkan dengan hanya mengandalkan rentang waktu saja.